Sementara produsen smartphone masih sibuk bermain dengan megapiksel, pabrikan kamera melihat ke aspek lain dari fotografi digital yang masih dapat ditingkatkan. Seperti Nikon, misalnya, membanggakan pengembangan sensor CMOS bertumpuk baru yang dapat mengambil gambar resolusi tinggi hingga 4K, dengan kecepatan 1.000 bingkai per detik. Meskipun pencapaian ini mungkin sudah mengesankan, ini bukan satu-satunya fitur yang mampu dilakukan sensor ini.
Sebagian besar konsumen mungkin akan terbiasa dengan kecepatan bingkai tinggi sebagai fitur yang memungkinkan merekam video gerakan lambat. Mereka biasanya mencapai 120 hingga 240 fps, dan membuat 1.000 fps dari Nikon ini tampak terlalu berlebihan. Frame rate super cepat dapat dimanfaatkan di luar kamera digital dan smartphone, khususnya dapat digunakan pada kendaraan yang harus selalu "waspada" terhadap sekelilingnya bahkan saat bergerak dengan kecepatan tinggi.
Kemampuan sensor yang luar biasa ini berkat strukturnya yang unik. Meskipun sensor CMOS bertumpuk bukanlah hal baru, inovasi Nikon adalah chip bagian bawah yang melakukan pembacaan dapat secara langsung mengontrol chip atas dengan sensor BSI. Ini sangat mengurangi keterlambatan komunikasi antar lapisan, memungkinkan sensor merekam 1.000 bingkai per detik.
Chip teratas sebenarnya dibagi menjadi 264 × 264 blok, masing-masing dengan 16 × 16 piksel, menjadikannya sensor 17,84 megapiksel. Chip bawah juga dapat mengontrol pencahayaan secara individual untuk masing-masing blok. Dalam praktiknya, ini berarti bahwa chip hanya dapat mencerahkan area gelap tertentu dari sebuah gambar tanpa mengekspos bagian lainnya secara berlebihan.
No comments:
Post a Comment