Ponsel flagships memang keren, tapi menurut kebanyakan pengguna ponsel flagships tidak benar-benar menarik. Kamu tahu apa yang lebih menarik? Ponsel canggih yang mampu dibeli oleh banyak orang. Oleh karena itu, hadirlah Mi A1, ponsel Android One pertama dari Xiaomi, ponsel canggih impian banyak pengguna tanpa menguras isi dompet.
Sebagian besar pengguna Android mungkin sudah tahu jeroan Mi A1, dan singkatnya ponsel ini sangat berbeda dari ponsel Android One tahun 2014. Layar Full HD 5,5 inci, Snapdragon 625, RAM 4 GB, kamera dual 12MP dengan optical zoom, baterai 3.080 mAh, audio amplifier, USB Type-C, dan desain unibody logam. Seperti semua perangkat Android One lainnya, kamu juga mendapatkan Android versi terbaru dengan update lebih cepat.
Mi A1 akan tersedia untuk 40 pasar di seluruh dunia, termasuk banyak pasar yang Xiaomi belum masuk secara resmi. Beberapa yang terbesar adalah India, Indonesia, Bangladesh, Vietnam, Rusia, Ukraina, Mesir, Arab Saudi, Meksiko dan Kolombia.
Dengan harga $235, Mi A1 menawarkan harga jual luar biasa murah. Kebanyakan dari kita menyukai barang mewah, tapi sulit untuk mengabaikan fakta bahwa kamu bisa membeli empat buah Mi A1 untuk satu buah Galaxy Note 8. Keunggulan lainnya, Mi A1 pastinya dapat merasakan update terbaru Android lebih cepat dari Note 8.
Memang ada alasan orang lebih memilih membeli Note 8, bukan empat buah Mi A1. Daya tarik ponsel premium seperti Note 8 atau V30 memang sulit dipungkiri. Tapi pada akhirnya ponsel seperti A1 yang akan lebih banyak di ingat orang. Ponsel seperti A1 cenderung dipakai lebih lama, mungkin 2-3 tahun lebih lama dari pada ponsel kelas flagship. Dan ponsel seperti Mi A1 yang akan membawa lebih banyak kegembiraan, menciptakan lebih banyak koneksi, dan membuka lebih banyak produktivitas bagi puluhan juta pengguna di segmen "murah" yang sering diabaikan.
Setelah diluncurkan dengan harapan tinggi di tahun 2014, Android One gagal memenuhi harapan. Caesar Sengupta dari Google menyalahkan kegagalan awal Android One karena kurangnya ketersediaan, ponsel premium besutan Google lainnya, Nexus atau Pixel juga mengalami kendala yang sama pada hari peluncuran.
Bahkan Google pun benar-benar tidak tahu seperti apa seharusnya Android One. Setelah sedikit perubahan dan kenaikan harga jual rata-rata, Android One mulai diperluas peredarannya termasuk beberapa negara maju.
Berkat Mi A1, Android One mendapatkan merek Xiaomi, yang sudah terkenal di pasar berkembang dimana sebagian besar pengguna baru berasal. Tidak tanggung-tanggung, A1 akan diluncuran di 40 pasar berbeda. Mungkin tidak cukup untuk membuat Android One mengalahkan popularitas ponsel kelas premium. Tapi jika dijual dengan baik, Mi A1 bisa menjadi model untuk OEM lain, dan bisa menunjukkan lebih banyak ke pengguna keuntungan memiliki ponsel bebas aplikasi sampah dengan update cepat.
Sangat menggoda membandingkan Mi A1 dengan beberapa ponsel seri Nexus. Beberapa pengguna bahkan menyebutnya Pixel harga murah. Tapi bagaimanapun juga kita tidak bisa menyebut Mi A1 sebagai "Nexus baru." Karena Xiaomi memiliki kontrol lebih besar atas perangkat keras dan perangkat lunak dibandingkan dengan LG dengan Nexus 5 misalnya. Mi A1 memiliki fitur tertentu yang mungkin tidak akan pernah diterima Google, termasuk slot microSD, IR blaster, dan tombol kapasitif.
Selain itu Xiaomi mengendalikan pembaruan perangkat lunak pada Mi A1. Google memang janji memberikan "update tepat waktu" untuk perangkat ini, tapi keputusan tetap ditangan Xiaomi kapan OTA dapat dirilis. Contoh kasusnya, Mi A1 akan mendapatkan Oreo pada akhir tahun, padahal seharusnya bisa lebih cepat.
Terlepas dari perbedaan ini, Mi A1 bisa menjadi penerus spiritual Nexus 5, ponsel yang masih sangat populer dan sangat diingat. Memiliki Android murni, update lebih cepat, spesifikasi yang solid, dan harga terjangkau. Satu lagi yang tidak kalah penting: komunitas pengembang yang kuat dan dinamis. Andaikan Mi A1 tersedia di seluruh dunia ...
Siapa yang tidak jatuh cinta dengan Note 8 atau V30 serta Pixel 2 dan Mate 10 yang sangat menggoda. Tapi Xiaomi Mi A1 tersedia dengan harga yang sangat murah, bisa jadi lebih penting bagi ekosistem Android secara keseluruhan.
Mi A1 menawarkan harga murah dengan kualitas diatas ponsel sekelasnya, ini adalah jenis perangkat profil tinggi yang dibutuhkan Android One agar dapat berkembang, dan ini bisa menjadi perangkat baru pilihan bagi penggemar Android. A1 juga bisa memaksa OEM lain (Motorola, Huawei) untuk lebih memperhatikan update untuk ponsel mid-range mereka. Jika tidak ada hal lain, pada saat ponsel flagships sudah menembus batas bahaya $1000, Xiaomi Mi A1 yang jauh lebih terjangkau dapat menjadi pengingat bahwa ponsel yang baik tidak perlu menjadi simbol status.
No comments:
Post a Comment