Banyak aplikasi yang menuai kontroversi, entah karena sisi positif atau negatif. Sarahah adalah salah satu dari aplikasi tersebut. Belum ada sebulan aplikasi ini diperkenalkan, tapi sudah membuat banyak orang tua di Inggris dan AS kebakaran jenggot setelah aplikasi ini banyak di gunakan oleh anak-anak mereka.
Kok bisa Sarahah bikin banyak orang tua panik? Baiklah, mari kita coba jelaskan.
Apa itu Sarahah?
Sarahah adalah layanan pesan tanpa nama (anonim). Begitu pengguna mendaftar, mereka dapat memberi tautan ke teman atau mengeposkannya secara terbuka secara online dan siapa pun yang memiliki tautan tersebut dapat mengirim pesan anonim kepada siapapun. Penerima tidak bisa mengetahui siapa yang memposting pesan atau meresponsnya dengan cara apa pun.
Sarahah dulu hanya hadir sebagai situs web yang dibuat oleh pengembang dari Arab Saudi, Zain al-Abidin Tawfiq. Awalnya Sarahah memiliki tujuan yang sangat sederhana - memungkinkan karyawan mengeposkan umpan balik secara anonim kepada atasan mereka. Cara ini memungkinkan mereka dapat mengeluarkan pendapat tanpa harus takut dipecat.
Belakangan, Tawfiq berpikir bahwa konsep ini bisa diterapkan pada tingkat pribadi, dengan teman dan kenalan secara anonim dapat memberi umpan balik satu sama lain. Bagian dari situs web inilah yang sebenarnya membuatnya populer di Timur Tengah dan Afrika. Namun, dibutuhkan tambahan fitur agar bisa diterima pengguna di Barat.
Pada tanggal 13 Juni tahun ini, Tawfiq merilis versi aplikasi Sarahah di App Store dan Google Play, dan dengan cepat menyebar seperti api, berhasil menduduki posisi tiga aplikasi terbaik gratis di kedua platform dalam waktu singkat. Lonjakan popularitas ini juga dibantu oleh fitur integrasi aplikasi Snapchat, yang membuatnya jauh lebih mudah digunakan untuk remaja. Dan seperti yang banyak orang tua tahu, di mana ada remaja anonim, pasti ada masalah.
Mengapa Sarahah menjadi berita utama?
Sesungguhnya masalah yang dialami Sarahah sama tuanya dengan internet itu sendiri. Ketika orang diizinkan untuk melepaskan pendapatnya tanpa menyebutkan identitas dan tahu tidak akan ada dampak atas tindakan mereka, selanjutnya sudah dapat ditebak, mereka dapat mengatakan dan melakukan apapun yang mereka inginkan.
Banyak orang tua dan anak-anak mereka yang menjadi korban, telah melaporkan aplikasi tersebut telah menjadi platform terbaru untuk penindasan melalui dunia maya (cyberbullying). Komentar yang tidak menyenangkan yang dilontarkan oleh remaja semakin bervariasi jumlahnya serta tingkat keparahannya. Sebagian melaporkan anak-anak telah menerima ancaman pembunuhan, dengan satu pengguna mengatakan dalam ulasan Google Play, "Adikku yang berusia 13 tahun menggunakan aplikasi ini dan dia mendapat ancaman kematian yang ditujukan pada saudara laki-laki berusia 2 tahun kami." Wow, itu sangat parah.
Cyberbullying, sayangnya, bukanlah fenomena baru dan pastinya bukan Sarahah yang memulainya. Tapi sifat anonim dari aplikasi ini dapat memberi komentar beracun - jika kamu berpikir untuk mencobanya, lanjutkan dengan langkah hati-hati.
DOWNLOAD SARAHAH
No comments:
Post a Comment