Akhirnya Adobe Resmi Pensiunkan Flash

Adobe hari ini mengumumkan mengakhiri dukungan dan pengembangan Flash sampai tahun 2020. Statistik penggunaan yang menurun (80 persen pengguna Chrome mengunjungi situs dengan Flash setiap hari di tahun 2014, dibandingkan dengan 17 persen pada saat ini) dan sejumlah besar alternatif Flash juga menjadi alasan penghentian.

Banyak perusahaan, termasuk Google, Facebook, Apple, Microsoft dan Mozilla, juga telah merilis pengumuman tentang keputusan penghentian. Perlu dicatat bahwa banyak dari perusahaan-perusahaan ini sudah memiliki dukungan Flash. Apple adalah salah satu kontributor awal kematian Flash ketika tahun 2007, Apple pertama kali menolak untuk mendukung Flash di iOS. Adobe sempat merana mengenai keputusan tersebut pada tahun 2010, dan mereka menuduh Apple menolak pengguna iPhone dan iPad merasakan pengalaman browsing konten web dengan lengkap.

Seiring waktu berjalan, Flash makin sedikit penggunanya. Tahun lalu Mozilla mengumumkan bahwa Flash tidak akan disertakan secara default dengan browser Firefox-nya karena masalah keamanan. Microsoft Edge juga mulai menyingkirkan Flash, sementara Google menghapus periklanan berbasis Flash sepenuhnya dari jaringan iklannya dan memilih HTLM5, bukan Flash, di browser Chrome. Langkah perusahaan besar meninggalkan Flash, membuat platform ini kematiannya bertambah cepat.

Keamanan adalah masalah utama bagi Flash; mimpi buruk pekerja IT, dengan banyaknya celah berbahaya yang sulit diperbaiki. Flash kerap kali menjadi topik berita utama karena banyak kerentanan. Pada akhirnya, masalah keamanan menjadi sebab begitu banyak perusahaan besar mulai beralih dari penggunaan Flash.

Adobe berencana untuk memfokuskan usahanya pada pengembangan standar dan teknologi web baru. HTML5 telah memimpin sebagai pengganti Flash untuk sementara, dan Adobe ingin memastikan mereka tetap di depan dengan mengembangkan platform pengganti Flash.