Derita OnePlus 5; Manipulasi Benchmark Hingga Desain Jiplak



Bukan pertama kalinya OnePlus ketahuan curang dalam pengukuran performa (benchmarks). Kali ini, flagship terbaru mereka, OnePlus 5, juga mengalaminya.

Beberapa bulan yang lalu, XDA-Developers mengungkap bahwa smartphone OnePlus 3 dan OnePlus 3T telah diprogram sedemikian rupa untuk mengakali aplikasi benchmark guna memaksimalkan skor. Intinya, CPU pada kedua ponsel tersebut dimodifikasi agar tetap berjalan pada frekuensi 1,29 GHz untuk core besar dan 0,98 GHz untuk yang kecil, dan frekuensi minimum ini mengurangi jumlah level frekuensi, sehingga menghasilkan varian yang lebih rendah. Hasilnya adalah kinerja benchmark yang sedikit lebih baik. Kemudian OnePlus menyatakan bahwa kinerja benchmark mereka bukan karena curang tapi disebabkan oleh penggabungan tim pengembangan OxygenOS dan Hydrogen OS secara tiba-tiba dan menjanjikan bahwa mekanisme ini tidak akan hadir di OxygenOS selanjutnya.

Singkat cerita ke bulan Juni, OnePlus telah meluncurkan flagship terbarunya, OnePlus 5. Meskipun benchmark tidak bisa dianggap sebagai indikator dari kinerja smartphone, OnePlus 5 berhasil membuat kagum saat hasil benchmark bocor dan menunjukkan produk tersebut mengungguli ponsel populer seperti Galaxy S8 Plus dan Pixel XL. Nah, ternyata raihan benchmark fenomenal tersebut tidak sepenuhnya benar. XDA-Developers melaporkan bahwa OnePlus sekali lagi memanipulasi benchmark dengan smartphone terbarunya, namun kali ini lebih "terang-terangan" dan "diimplementasikan secara sadar."

Tim XDA-Developers menerima unit review sepuluh hari yang lalu dan mengetahui bahwa ponsel uji coba mereka berisi mekanisme kecurangan.  Ini menyatakan bahwa unit review lain yang disebar ke banyak media cenderung memiliki mekanisme kecurangan yang sama. Kali ini sepertinya pihak OnePlus tidak sembunyi-sembunyi lagi dalam mengakali produknya dengan tujuannya memaksimalkan kinerja aplikasi benchmark.  XDA-Developers memperingatkan calon pembeli bahwa hasil benchmark yang ditulis atau dipublikasi online berdasarkan pada data yang menyesatkan.

Jelasnya begini, tim telah menemukan bahwa OnePlus 5 "menggunakan mekanisme kecurangan yang jelas dan dihitung" untuk "memaksimalkan skor." Karena semua core kecil terpengaruh dan bertahan pada 1,9 GHz, OnePlus 5 pun dapat dengan mudah mendapat skor tertinggi GeekBench 4 dibanding perangkat lain yang sama-sama menggunakan Snapdragon 835.

XDA menyatakan bahwa aplikasi AnTuTu, Androbench, GFXBench, Quadrant, Nenamark 2, dan Vellamo juga terkena dampaknya. Daftar aplikasi yang sama persis seperti saat terakhir ketika OnePlus 3 dan OnePlus 3T ketahuan curang.



Seperti yang dapat di lihat pada tabel, perbedaannya hanya terlihat pada hasil pengujian multi-core, dimana kebanyakan pengujian di lihat orang. Manipulasi core yang lebih kecil pada Snapdragon 835 menghasilkan skor yang cukup untuk menempatkan OnePlus 5 di depan pesaingnya. XDA-Developers telah menerima komentar resmi dari OnePlus sejak dipublikasikan.

Berbeda dengan pernyataan resmi yang dikeluarkan selama skandal OnePlus 3/3T, di mana mereka mengakui kesalahannya dan berjanji memperbaiki, kali ini, OnePlus membela mekanisme yang mereka gunakan dan berpendapat bahwa ini hanya untuk menunjukkan performa ponselnya. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh XDA-Developers, overclocking core kecil bukan merupakan representasi akurat dari penggunaan sehari-hari.

Tentu saja, OnePlus bukan satu-satunya perusahaan yang telah dituduh melakukan kecurangan benchmark: OEM besar Android pernah melakukan metode sama. Namun, bedanya OnePlus adalah perusahaan yang bertahan dan tumbuh subur dengan basis penggemar dan komunitasnya. Tapi setelah sekian tahun, alih-alih tumbuh dewasa, OnePlus malah menjadi perusahaan yang seolah-olah kehilangan jati dirinya. Dimulai dengan dukungan perangkat lunak yang menyedihkan, kenaikan harga, kontroversi benchmark, hingga desain ponsel yang menjiplak iPhone membuat perusahaan ini kehilangan identitasnya.

Sumber: XDA-Developers Android Authority
puticiro
puticiro

This is a short biography of the post author. Maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus nullam quis ante maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec.

No comments:

Post a Comment